Tangerang, 18 Desember 2024 – Afiliasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia (APPTI) menggelar Musyawarah Kerja Nasional (MUKERNAS) di Universitas Pramita, Tangerang, untuk mengevaluasi program kerja serta memperkuat sinergi dan kualitas penerbitan di lingkungan perguruan tinggi. Acara ini dihadiri oleh sejumlah pengelola penerbit kampus, termasuk Universitas Muhammadiyah Medan (UNMU Medan), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Pakuan (UNPAK), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Terbuka (UT), Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), dan lainnya.
Sambutan pembukaan disampaikan oleh Ketua Umum APPTI, Dr. Purnomo Ananto, M.M., dan Rektor Universitas Pramita, Dr. Zalzulifa, M.Pd., yang juga menjadi tuan rumah acara tersebut. Berbicara tentang peran aktif penerbitan dalam meningkatkan literasi, keduanya berharap sinergi antara pengurus APPTI dan penerbitan dapat terjalin dengan konsisten.
Dilanjutkan dengan sesi evaluasi program kerja yang dipimpin oleh setiap perwakilan pengelola APPTI dari berbagai wilayah, seperti Ibu Nina Agustina, S.E., M.E. (Jabodetabek dan Banten), Bapak Trisatya, S.Sos. (Jawa Barat), Prof. Dr. Muh. Irfan Helmy, L.c., M.A. (Jawa Tengah dan Yogyakarta), serta Prof. Dr. Ir. H. Abdul Hadi, M.Agr. (Kalimantan).
Masing-masing pengurus memaparkan capaian program kerja tahun 2024 beserta tantangan yang dihadapi. Beberapa kendala utama yang diidentifikasi meliputi minimnya informasi dipihak penerbit Universitas, rendahnya antusiasme pengelola penerbitan kampus, dan kurangnya interaksi antara pengurus pusat dan wilayah menjadi tantangan yang harus dihadapi para pengurus. APPTI sebagai lembaga nirlaba juga kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian penerbit kampus besar, yang menjadi tantangan tersendiri dalam menjalankan program-programnya.
Universitas Darunnajah Press yang diwakili oleh Andi Azis, M.Pd., dan Falah Ibrahim, M.Comm., turut berpartisipasi aktif dalam MUKERNAS ini. Berdiskusi dengan para pengurus APPTI dan masing-masing dewan redaksi serta pengelola penerbit kampus, keduanya belajar tentang bagaimana cara mengoptimalkan kinerja penerbitan kampus, khususnya UDN Press agar bisa berkembang seperti penerbit-penerbit lainnya.
Sesi sharing dan tanya jawab berlangsung interaktif. Para pengelola penerbit kampus mengungkapkan harapan agar pengurus pusat APPTI lebih proaktif dalam merangkul penerbit yang baru terbentuk maupun yang sedang berusaha bangkit. Terlebih dengan kebijakan pemerintah yang baru, membuat para pengelola penerbitan kamus harus bekerja ekstra mengejar ketertinggalan selama ini.
Beberapa peserta, termasuk perwakilan dari UDN Press juga ikut menyampaikan pandangan bahwa penerbit kampus tidak hanya berfungsi sebagai media pemasaran atau sarana menambah poin akademik dosen, tetapi juga sebagai wadah untuk berkarya dan meningkatkan literasi mahasiswa melalui karya tulis ilmiah yang bermanfaat bagi dunia keilmuan.
Di penghujung acara, Prof. Dr. Muh. Irfan Helmy, L.c., M.A. memberikan pesan inspiratif agar semangat perjuangan dalam mengelola penerbit kampus tetap menyala demi menjaga peradaban keilmuan. Ia mengingatkan bahwa meskipun media digital mendukung peningkatan literasi, hal itu saja tidak cukup untuk membangun budaya membaca di masyarakat. Sinergi antara pengurus pusat, wilayah, dan kampus sangat diperlukan agar literasi keilmuan tidak sekadar menjadi alat komersial, tetapi juga menjadi warisan intelektual yang bernilai.
Seperti pepatah Arab yang menyatakan bahwa dalam setiap pergerakan terdapat keberkahan, APPTI berharap semangat kolaborasi terus tumbuh demi masa depan dunia penerbitan perguruan tinggi yang lebih baik.