“Majlis Fajar” Sebagai Sarana Penguatan Aqidah dan Kebersamaan di Universitas Darunnajah

Pagi adalah waktu yang penuh keberkahan, saat jiwa manusia masih segar dan siap menyerap energi positif untuk memulai hari. Di Universitas Darunnajah, sebuah tradisi mulia yang diberi nama “Majlis Fajar” telah menjadi pusat kegiatan yang tidak hanya memperkuat aqidah, tetapi juga menumbuhkan kebersamaan antar civitas akademika.

Apa Itu “Majlis Fajar”?

“Majlis Fajar” adalah forum rutin yang diadakan setiap pagi sebelum kegiatan perkuliahan dimulai. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan keislaman seperti tilawah Al-Qur’an, kajian tafsir, hadits, dan diskusi tentang nilai-nilai Islam yang relevan dengan kehidupan modern. Dengan konsep yang inklusif dan santai, “Majlis Fajar” menarik perhatian mahasiswa, dosen, hingga staf universitas untuk turut serta.

Kegiatan ini dilaksanakan di masjid kampus, sebuah tempat yang menjadi simbol persatuan dan spiritualitas. Selain mempererat hubungan antar individu, “Majlis Fajar” juga menjadi wadah untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT melalui ibadah dan penguatan nilai-nilai aqidah.

Mengapa “Majlis Fajar” Penting?

Di era modern ini, tantangan bagi generasi muda semakin kompleks, mulai dari isu krisis identitas hingga derasnya arus globalisasi yang kerap menjauhkan mereka dari nilai-nilai agama. Dalam konteks ini, “Majlis Fajar” hadir sebagai solusi yang tidak hanya menawarkan ketenangan spiritual, tetapi juga memberikan bekal intelektual berbasis aqidah Islam.

Penguatan aqidah menjadi prioritas utama dalam kegiatan ini. Dengan pemahaman aqidah yang kokoh, mahasiswa tidak hanya mampu menjaga keimanannya, tetapi juga lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Selain itu, suasana kebersamaan yang tercipta di “Majlis Fajar” menjadi sarana penting untuk membangun solidaritas dan memperkuat rasa saling peduli di antara civitas akademika.

Aktivitas di “Majlis Fajar”

Berikut adalah rangkaian aktivitas yang biasa dilakukan di “Majlis Fajar”:

  1. Tilawah Al-Qur’an Setiap pertemuan dimulai dengan pembacaan Al-Qur’an secara berjamaah. Aktivitas ini memberikan ketenangan batin sekaligus menanamkan kecintaan terhadap kitab suci.
  2. Kajian Tafsir dan Hadits Kajian ini dipandu oleh para dosen atau ustaz yang kompeten, dengan tema yang relevan dengan isu-isu kekinian. Misalnya, pembahasan tentang pentingnya menjaga akhlak di era digital atau bagaimana Islam memandang ilmu pengetahuan.
  3. Diskusi Interaktif Mahasiswa diajak untuk aktif berdiskusi, berbagi pandangan, dan mencari solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi. Diskusi ini tidak hanya meningkatkan wawasan, tetapi juga melatih kemampuan berpikir kritis.
  4. Doa Bersama Sebagai penutup, doa bersama menjadi momen untuk memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Dampak Positif “Majlis Fajar”

Kehadiran “Majlis Fajar” memberikan banyak dampak positif, baik secara individu maupun kolektif. Berikut adalah beberapa dampak tersebut:

  1. Penguatan Spiritualitas Dengan rutinitas ibadah dan kajian agama, “Majlis Fajar” membantu mahasiswa menjaga dan memperkuat keimanan mereka.
  2. Peningkatan Wawasan Keislaman Kajian yang mendalam dan diskusi interaktif memberikan pemahaman yang lebih luas tentang ajaran Islam, sekaligus memupuk kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.
  3. Kebersamaan dan Solidaritas Suasana kekeluargaan yang tercipta di “Majlis Fajar” menjadi fondasi kuat bagi persatuan di Universitas Darunnajah.
  4. Pembentukan Karakter Nilai-nilai yang diajarkan dalam “Majlis Fajar” membantu mahasiswa menjadi individu yang berakhlak mulia, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Harapan untuk Masa Depan

Sebagai bagian dari tradisi kampus, “Majlis Fajar” diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi contoh bagi institusi pendidikan lainnya. Dengan inovasi dalam metode penyampaian dan perluasan partisipasi, kegiatan ini dapat menjangkau lebih banyak mahasiswa dan memberikan dampak yang lebih besar.

Universitas Darunnajah melalui “Majlis Fajar” membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang pembentukan karakter dan penguatan iman. Dengan semangat kebersamaan dan kesungguhan dalam menjalankan kegiatan ini, asa untuk mencetak generasi yang unggul dalam ilmu dan iman semakin nyata untuk diraih.


 

Bagikan: