Oleh: Wakil Pengasuh Pondok Pesantren Annakhil Darunnajah 6
H. Abadi, Lc, M.Pd
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita nikmat iman, Islam, dan kesehatan sehingga kita dapat kembali bertemu dalam suasana penuh keberkahan di hari yang mulia ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
Hari Jum’at dikenal sebagai sayyidul ayyam, penghulu hari-hari, yang Allah limpahkan dengan keberkahan. Di hari ini, umat Islam diajak untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya melalui berbagai ibadah seperti shalat Jum’at, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan berdoa. Namun, ada satu pesan penting yang kerap kali terabaikan, yaitu pentingnya merajut kebersamaan sebagai jalan menuju kedekatan dengan Sang Pemilik Hati, Allah subhanahu wa ta’ala.
Kebersamaan sebagai Rahmat
Islam adalah agama yang sangat menekankan kebersamaan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai…” (QS. Ali Imran: 103).
Ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa persatuan dan kebersamaan adalah rahmat, sedangkan perpecahan adalah awal dari kelemahan. Dalam kehidupan sehari-hari di pondok pesantren, kebersamaan menjadi salah satu pilar utama yang menopang keberlangsungan pendidikan dan pembinaan para santri.
Sebagai keluarga besar Pondok Pesantren Annakhil Darunnajah 6, kita diingatkan bahwa hidup bersama bukan hanya tentang berbagi ruang fisik, tetapi juga tentang berbagi hati. Kebersamaan yang tulus lahir dari rasa saling menghormati, menghargai, dan berempati satu sama lain. Dengan kebersamaan ini, kita tidak hanya memperkuat hubungan antar sesama manusia, tetapi juga mempererat hubungan kita dengan Allah, Sang Pemilik Hati.
Menumbuhkan Kebersamaan dalam Kehidupan Pesantren
Di lingkungan pesantren, kebersamaan menjadi budaya yang harus terus dipelihara. Santri diajarkan untuk hidup dalam kebersamaan sejak bangun tidur hingga tidur kembali. Mereka makan bersama, belajar bersama, beribadah bersama, dan bahkan menghadapi tantangan bersama. Semua ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah dalam diri setiap santri.
Sebagai wakil pengasuh, izinkan saya berbagi beberapa langkah praktis untuk menumbuhkan kebersamaan di pesantren:
- Memperkuat Komunikasi Komunikasi yang baik adalah kunci dari setiap hubungan. Dalam kebersamaan, kita harus saling mendengar dan memahami. Santri diajarkan untuk terbuka kepada sesama, baik dalam menyampaikan keluhan maupun berbagi kebahagiaan.
- Mengadakan Kegiatan Bersama Kegiatan seperti gotong royong, olahraga, perlombaan, hingga kajian bersama dapat mempererat hubungan antar santri dan pengasuh. Di balik setiap kegiatan, ada hikmah kebersamaan yang melatih kita untuk saling mendukung dan bekerja sama.
- Mendorong Sikap Saling Membantu Salah satu nilai luhur dalam Islam adalah saling membantu dalam kebaikan. Santri yang melihat temannya kesulitan, baik dalam belajar maupun aktivitas lainnya, diajarkan untuk segera menawarkan bantuan tanpa diminta.
- Menanamkan Rasa Syukur dan Empati Kebersamaan tumbuh subur dalam hati yang dipenuhi rasa syukur. Ketika kita belajar bersyukur atas kehadiran orang lain dalam hidup kita, rasa empati akan tumbuh, dan kebersamaan menjadi lebih bermakna.
Kebersamaan dan Kedekatan dengan Allah
Merajut kebersamaan bukan hanya memberikan manfaat sosial, tetapi juga spiritual. Dalam sebuah hadits qudsi, Allah berfirman:
“Aku bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketika kita bersama-sama mengingat Allah, beribadah kepada-Nya, dan saling menasihati dalam kebenaran, Allah akan menghadirkan keberkahan dalam hidup kita. Kebersamaan yang dilandasi niat karena Allah akan menjadi jalan untuk mendekatkan hati kita kepada-Nya. Oleh karena itu, mari jadikan kebersamaan sebagai sarana untuk meraih ridha Allah.
Penutup
Hari Jum’at ini adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan diri. Sudahkah kita menjaga kebersamaan di lingkungan kita? Sudahkah kita berusaha mendekatkan hati kepada Allah melalui ukhuwah Islamiyah? Mari kita jadikan hari ini sebagai awal untuk lebih peduli, lebih mencintai, dan lebih menghargai orang-orang di sekitar kita.
Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam merajut kebersamaan yang tulus, agar hati kita semakin dekat kepada-Nya. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.