Kolaborasi Pesantren dan Teknologi: Model Manajemen Pendidikan Islam di Era Society 5.0

Era Society 5.0 merupakan konsep masyarakat yang mengintegrasikan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), Internet of Things (IoT), dan big data ke dalam kehidupan sosial untuk menciptakan keseimbangan antara kemajuan teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan (Fukuyama, 2018). Dalam konteks pendidikan Islam, khususnya pesantren, adopsi teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan manajemen pendidikan. Artikel ini membahas bagaimana pesantren dapat berkolaborasi dengan teknologi dalam model manajemen pendidikan Islam yang adaptif di era Society 5.0.

Pesantren dalam Konteks Pendidikan Islam

Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan keilmuan santri (Zarkasyi, 2019). Tradisi pesantren menekankan pembelajaran berbasis kitab kuning, bimbingan langsung dari kiai, serta penguatan akhlak dan spiritualitas. Namun, di era digital saat ini, pesantren menghadapi tantangan dalam mempertahankan nilai-nilainya sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman.

Teknologi dalam Manajemen Pendidikan Pesantren

Digitalisasi Kurikulum
Digitalisasi dalam pesantren dapat dilakukan dengan mengadopsi e-learning dan perpustakaan digital yang memungkinkan santri mengakses kitab-kitab klasik maupun literatur kontemporer dalam format digital (Rahman & Suryadi, 2020). Penggunaan Learning Management System (LMS) dapat meningkatkan efisiensi pembelajaran serta mendukung metode blended learning.

Sistem Administrasi Berbasis Teknologi
Implementasi sistem informasi manajemen pendidikan dapat membantu pesantren dalam mengelola data santri, keuangan, dan kurikulum secara lebih sistematis. Sistem ini juga mempermudah komunikasi antara pengelola, guru, santri, dan orang tua.

Pembelajaran Berbasis Artificial Intelligence (AI)
AI dapat digunakan untuk personalisasi pembelajaran, di mana santri mendapatkan materi yang sesuai dengan tingkat pemahamannya. Selain itu, chatbot berbasis AI dapat dimanfaatkan sebagai media konsultasi agama dan akademik (Huda et al., 2021).

Pemanfaatan Internet of Things (IoT) dalam Infrastruktur Pesantren
Penerapan IoT dapat meningkatkan efisiensi operasional pesantren, seperti sistem keamanan berbasis sensor, kontrol energi listrik otomatis, serta sistem pemantauan kesehatan santri secara real-time.

Kolaborasi dengan Platform Pendidikan Digital
Pesantren dapat bermitra dengan berbagai platform pendidikan Islam digital untuk menyediakan materi berbasis multimedia, webinar, serta kursus online yang mendukung pembelajaran mandiri dan berbasis kompetensi.

Tantangan dan Solusi Implementasi Teknologi di Pesantren

Meskipun integrasi teknologi dalam pesantren memiliki banyak manfaat, beberapa tantangan juga muncul, antara lain keterbatasan infrastruktur, kurangnya literasi digital di kalangan santri dan tenaga pengajar, serta resistensi terhadap perubahan (Siregar, 2022). Solusi yang dapat diterapkan meliputi, Pelatihan literasi digital bagi tenaga pengajar dan santri.Penyediaan infrastruktur yang memadai dengan dukungan dari pemerintah dan sektor swasta.Integrasi teknologi secara bertahap dengan tetap mempertahankan esensi pendidikan Islam.

Kolaborasi antara pesantren dan teknologi merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas pendidikan Islam di era Society 5.0. Dengan menerapkan model manajemen pendidikan berbasis digital, pesantren dapat tetap relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai tradisionalnya. Diperlukan sinergi antara pesantren, pemerintah, serta industri teknologi untuk menciptakan ekosistem pendidikan Islam yang inovatif dan berkelanjutan.

Oleh : Direktur Udnpress

Falah Ibrahim, M.comm

Bagikan: